Asma adalah penyakit nagahijau388 yang memengaruhi saluran pernapasan, menyebabkan peradangan dan penyempitan pada saluran udara. Penderita asma sering mengalami serangan napas tersumbat, sesak napas, dan batuk yang disertai dengan mengi (bunyi bersiul pada napas). Penyebab pasti asma belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik dan lingkungan memiliki peran dalam perkembangan penyakit ini.
Saat terjadi serangan asma, saluran udara penderita menjadi meradang, menyempit, dan menghasilkan lendir yang berlebihan. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan pernapasan dan bisa menghambat aktivitas sehari-hari. Serangan asma dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti alergen (debu, bulu hewan, serbuk sari), polusi udara, udara dingin, infeksi saluran napas, olahraga, stres, asap rokok, atau penyakit lain.
Pengobatan asma bertujuan untuk mengontrol gejala dan mencegah serangan, sehingga penderita dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman. Pengobatan asma meliputi inhaler bronkodilator untuk melebarkan saluran udara saat serangan, serta penggunaan obat antiinflamasi untuk mengurangi peradangan dan memperbaiki kapasitas pernapasan.
Selain pengobatan, manajemen asma juga melibatkan aktivitas pencegahan dan perubahan gaya hidup, seperti menghindari pemicu serangan, menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengikuti rencana perawatan yang disesuaikan dengan kondisi individual. Pendidikan pasien dan keluarga juga penting dalam memahami gejala asma, mengenali pemicu serangan, dan mengetahui cara mengelola kondisi tersebut.
Kesadaran akan asma dan peran aktif dalam manajemen penyakit dapat membantu penderita mengontrol gejala, mencegah serangan yang serius, dan meningkatkan kualitas hidup. Konsultasikan dengan tenaga medis terkait untuk diagnosis yang tepat, rencana perawatan yang sesuai, dan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi penyakit asma.